Rabu 10 Dec 2014 23:36 WIB

Pusaka Trisakti: tak Tepat Jika Jokowi Disalahkan dalam Insiden di Papua

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bayu Hermawan
President Joko Widodo
Foto: Antara/Regina Safri
President Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Yogyakarta diwarnai aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa asal Papua. Mereka menggelar demonstrasi itu di Bundaran UGM pada Selasa (9/12) kemarin.

Sekretaris Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi mengatakan, aksi tersebut tak tepat kalau ditujukan kepada Jokowi. Protes mereka harusnya langsung ke Kepala BIN, Marciano Norman.

"Tanda-tanda gejolak di Papua itu bisa diantisipasi sejak awal jika BIN peka, tidak 'kecolongan' seperti kemarin," kata Fahmi, Rabu (10/12) malam.

Mereka melakukan aksi unjuk rasa memprotes adanya bentrok antara TNI dan warga Papua yang diduga OPM di Paniai, Papua. Mereka bentangkan spanduk dan foto ketujuh korban meninggal akibat peristiwa itu.

Fahmi menambahkan, pola pendekatan intelejen yang dilakukan gagal mendukung komitmen Jokowi terhadap Papua. Sikap BIN dinilai membuat malu Jokowi-JK karena Papua merupakan kantung suara kemenangan mereka.

"Kecolongan di Papua ini dikarenakan, mungkin kepala BIN sudah lelah bertugas sejak era SBY. Jadi tak tepat jika Jokowi perpanjang masa jabatan Marciano," ujar dia.

Pusaka Trisakti, kata dia, punya usul agar Jokowi-JK membentuk tim dialog papua. Semua elemen masyarakat dan pemerintah harus terlibat. Dengan begitu, pola penyelesaian bukan dalam kerangka keamanan saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement