Selasa 09 Dec 2014 21:24 WIB

Harga Ikan Turun, Nelayan Karawang Makin Sengsara

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bayu Hermawan
Nelayan menata keranjang berisi ikan siro untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegal, Jateng, Selasa (2/12).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Nelayan menata keranjang berisi ikan siro untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegal, Jateng, Selasa (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Nelayan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, belum merasakan dampak dari kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebab sampai saat ini harga hasil tangkapan di tingkat nelayan masih murah. Bahkan, dampak yang paling terasa itu bukan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, tapi kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Rukun Nelayan (RN) Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Sahari (48 tahun), mengatakan, kalau Menteri Kelautan bilang saat ini harga ikan di tingkat nelayan naik (mahal), tidak demikian di Karawang. Sebab, sejak pemerintah menaikan harga BBM harga ikan justru mengalami penurunan. Bahkan, semakin murah. 

"Kebijakan Bu Menteri Susi, belum ngefek ke kami," ujar Sahari, kepada Republika, Selasa (9/12).

Saat ini saja, harga rajungan hasil tangkapan nelayan Pasir Putih hanya mencapai Rp 53 ribu per kilogram. Padahal, sebelum BBM naik harganya mencapai Rp 75 ribu per kilogram.

Padahal lanjutnya, biaya untuk sekali melaut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Biasanya, biaya melaut hanya Rp 10 juta per satu trip. Kini, mencapai Rp 17 juta.

"Jadi, kebijakan Kementerian Kelautan belum kami rasakan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement