Selasa 09 Dec 2014 15:28 WIB

Selama Operasi Zebra, Pembuatan SIM di Depok Meningkat

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
 Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Operasional Operasi Zebra 2014, Ipda Sunarto mengatakan dampak dari operasi zebra ini adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki SIM menjadi meningkat.

"Ya dampaknya bisa kita lihat, yang bikin SIM banyak tuh sampe pada duduk di emperan," ujar Sunarto sembari menunjuk kantor pembuatan SIM di Polres Kota Depok Selasa (9/12).

Namun berapa jumlah peningkatan Sunarto tak tahu persis. Ia hanya mengatakan, dari 1.537 pelanggaran SIM. 1.400 pelanggar tak memiliki SIM.

Sisanya SIM pelanggar habis masa berlaku. Peningkatan ini juga bisa dilihat dari penuhnya parkiran motor di komplek Polres Kota Depok serta banyaknya antrian di tempat pembuatan SIM.

Gea (25) warga Pancoranmas mengaku baru membuat SIM setelah ramai Operasi Zebra. Gea juga salah satu dari pelanggar SIM, ia ditilang tanggal 1 Desember silam.

Akhirnya, STNK menjadi jaminan tilangan. Harga SIM C dibandrol Rp 125.000 dan Rp 155.000 untuk SIM A.

"Sebelum sidang saya bikin SIM dulu lah," ujar Gea, Selasa (9/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement