Senin 08 Dec 2014 12:11 WIB

Mulai Januari, Pedagang Pasar PD Jaya Transfer Biaya Lapak ke Bank

Rep: c 07/ Red: Indah Wulandari
 Petugas PD Pasar Jaya menyerahkan kunci kios kepada para PKL di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Jumat (23/8). (Republika/Prayogi)
Petugas PD Pasar Jaya menyerahkan kunci kios kepada para PKL di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Jumat (23/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,BALAI KOTA --Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menerapkan pembayaran biaya pengelolaan pasar menggunakan cash management system (CMS) via bank per Januari 2015.

" Tidak da sistem apapun yang terbaik kecuali sistem bank. Karena bank ini wajib, bank ini kan tiap sore malem tutup buku, " jelas Ahok panggilan dari Basuki, Senin (8/12).

Penerapannya, para pedagang di PD Pasar Jaya membayarkan biaya bulanan penggunaan tempat dagangnya melalui rekening bank-bank yang telah bekerja sama dengan PD Pasar Jaya. Seperti Bank DKI, BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Bank OCBC-NISP, dan BCA.

Dengan cara seperti itu, kata Ahok, bisa menghindari permainan oknum yang tidak bertanggung jawab. Keuntungan sistem bank, dinilainya, bisa diterapkan saat Pemprov DKI akan  memberikan bantuan kredit kepada para pedagang. Sehingga para penerimanya jelas diketahui.

Dengan sitem perbankan, lanjut Ahok, bunga pinjaman juga akan menjadi lebih rendah dan akan menjadi stimulus baik dalam perekonomian. Sistem tersebut juga memberi dampak terhadap daya saing perbankan menjadi lebih tinggi karena berkurangnya biaya uang.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, seringkali masalah yang dihadapi adalah bantuan yang salah sasaran. Sehingga bila menggunakan sistem perbankkan maka, akan bisa dikontrol dengan baik.

"Kalau dengan sistem perbankan, dibuka saja siapa yang dagang dan keluar masuk uangnya paling baik. Kita cek kurang modal, tinggal transfer,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement