Sabtu 06 Dec 2014 18:30 WIB

Bantul Waspada Longsor

Tanah longsor
Foto: ant
Tanah longsor

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai bencana tanah longsor di kawasan lereng perbukitan pada musim hujan saat ini. "Pada awal musim hujan sekarang sudah terjadi tanah longsor yang mengenai rumah warga di Dusun Kaligatuk, Kecamatan Piyungan, dan memang tidak ada korban jiwa, namun ini perlu diwaspadai, karena di Bantul banyak lereng perbukitan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto, Sabtu.

Menurut dia, beberapa wilayah Bantul yang masuk dalam zona merah dan dikategorikan daerah rawan terjadi tanah longsor di antaranya lereng perbukitan Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan, Mangunan dan Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, serta Desa Selopamioro di Kecamatan Imogiri. "Kami terus menyampaikan ke warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk menyadari dan selalu mewaspadai ancaman bencana, misalnya kalau hujan terus paling tidak sudah tahu, yakni keluar rumah dan pergi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Pihaknya merekomendasikan masjid maupun perkantoran seperti balai desa setempat sebagai tempat pengungsian sementara sebelum didirikan tenda pengungsian, karena di tempat-tempat tersebut kebutuhan MCK dan sanitasi telah tersedia.

Ia mengatakan selain tanah longsor, bencana yang perlu diwaspadai saat musim hujan yakni angin kencang yang berpotensi terjadi di seluruh wilayah Bantul, karena setidaknya sudah ada kejadian di Jatimulyo Dlingo yang mengakibatkan enam rumah rusak dua di antaranya roboh. "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, dan untuk rumah yang roboh sudah kami bantu material bahan bangunan, satu rumah sudah berdiri lagi, sementara yang lainnya masih dalam proses perbaikan," katanya.

Sementara itu, untuk mempersiapkan penanganan bencana sebagai antisipasi timbulnya korban jiwa, pihaknya juga terus melakukan pelatihan maupun simulasi dengan melibatkan relawan, rencananya simulasi longsor akan digelar di Dusun Jolosutro Desa Srimulyo. "Forum pengurangan risiko bencana (FPRB) juga selalu siap mengantisipasi segala kemungkinan, dan melaporkan ke BPBD jika ada tanda-tanda bahaya di masing-masing wilayah, potensi ancaman bencana cukup tinggi, namun kesiap-siagaan kami sudah bagus," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement