Sabtu 06 Dec 2014 10:56 WIB

Jokowi Soal Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan: Biar Kapok

  Kapal ikan asing asal Vietnam diledakkan dan ditenggelamkan oleh TNI Angkatan Laut di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (5/12). (Antara/Immanuel Antonius)
Kapal ikan asing asal Vietnam diledakkan dan ditenggelamkan oleh TNI Angkatan Laut di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (5/12). (Antara/Immanuel Antonius)

REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO--Presiden Joko Widodo menegaskan keputusan pemerintah untuk menangani pencurian ikan di wilayah laut nasional merupakan salah satu cara membantu agar nelayan Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan laut nasional secara optimal.

"Minggu kemarin sudah ditangkap ada lima kapal asing yang besar dari yang kecil 150 kapal dari seluruh Indonesia, Jumat kemarin sudah ditenggelamkan tiga, biar kapok tidak lagi mencuri perairan Indonesia," kata Presiden saat menemui nelayan di Tempat Pelelangan Ikan dan Pendaratan Kapal Nelayan Tenda, Gorontalo, Sabtu pagi.

Presiden mengatakan upaya tegas itu dilakukan untuk menekan angka pencurian ikan di perairan nasional sekaligus memastikan dalam masa mendatang nelayan dari negara lain tidak memasuki wilayah perairan Indonesia.

Hal lain yang disampaikan Kepala Negara, merespon permintaan nelayan terkait permintaan bantuan kapal maupun permodalan.

"Akan dipenuhi, telah dicatat, nanti tahun depan (sudah bisa diberikan-red), tolong ditulis dikirimkan ke saya," kata Kepala Negara.

Nelayan juga mengeluhkan akses permodalan yang belum seluas pengusaha perikanan yang memiliki modal besar.

Sementara terkait bahan bakar untuk kapal, Presiden mengatakan akan memastikan kelancaran pasokan bahan bakar sehingga tidak mengganggu upaya nelayan dalam menangkap ikan di Teluk Tomini.

Presiden selain didampingi Gubernur Gorontalo, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Mensesneg Pratikno dan sejumlah pejabat lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement