REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Dewan Menteri Pemerintah Belgia pada Jumat (5/12) menyetujui penggelaran satu laboratorium bergerak di Guinea guna membantu memerangi penyebaran wabah Ebola, kata satu pernyataan dari Layanan Urusan Luar Negeri Belgia.
Pemerintah telah mengizinkan Tim Pendukung dan Bantuan Pertama Belgia (B-FAST) untuk memfasilitasi penggelaran itu, demikian pernyataan tersebut.
Laboratorium bergerak B-LIFE dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan Belgia, Universite Catholique de Louvain dan Badan Antariksa Eropa. Laboratorium tersebut akan dikirim dalam beberapa pekan ke depan.
Prasarana itu dilengkapi dengan kemampuan komunikasi dan akan memungkinkan analisis sampel darah di daerah paling dekat dengan wilayah wabah, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Pemerintah Belgia telah menerima jaminan yang diharapkan dari Prancis, yaitu pengamanan tim Belgia dijamin, kata pernyataan itu.