REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA UTARA -- Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan para tim penyelam dalam proses evakuasi bangkai pesawat Elang Nusantara Air yang jatuh pada Selasa (2/12) lalu.
"Besok kita akan intensifkan tim penyelam," ujar Tatang Z di Minahasa Utara, Jumat.
Tatang mengakui proses evakuasi yang dilakukan sejak Jumat pagi hingga sore masih terkendala derasnya air laut dan cuaca.
"Hari ini kita hentikan sementara proses pencarian, derasnya air bawah laut yang memungkinkan terjadi pergeseran bangkai pesawat, hambat tim menjalankan proses evakuasi," kata Tatang Z di Minahasa Utara.
Dia berharap, bangkai pesawat Elang Nusantara Air nomor seri PK. ELR type Thrush 510 yang jatuh di perairan laut Minahasa Utara sekitar satu mil dari objek wisata pantai Firdaus akan membuahkan hasil.
"Alat berupa Marine Detectors dan dua buah Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot pendeteksi benda logam dalam air masih tetap dioperasionalkan, namun untuk besok hari lebih mengintensifkan para tim penyelam," katanya.
Tatang belum bisa memastikan penemuan dua korban, namun indikasi penemuan badan pesawat sudah nyata. "Kita sama-sama berdoa agar dapat dievakuasi besok," ujar Tatang sambil berharap.
Sementara Keluarga lainnya dari salah satu korban merupakan pilot pesawat Elang Nusantara Air yaitu Ricky Utami dan Rully Jastril telah tiba di lokasi pada pagi hari dan sekaligus turut serta melakukan pencarian.
"Kami harap Ronny dan rekannya merupakan korban pesawat jatuh, akan secepatnya ditemukan," ujar Rully Justril kakak kandung Ronny Jastril berharap.