REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggelar pilot project pembangunan cold storage atau tempat penyimpanan ikan bagi nelayan di Subang, Jawa Barat. Investasi untuk pembangunan tersebut mencapai Rp 5 miliar.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, mengatakan ptoyek tersebut bakal berjalan pada Januari 2015. Menurut Yugi, selama ini kendala utama para nelayan tidak mempunyai cold storage sehingga ikan hasil tangkapan malam dibuang pada sore hari berikutnya.
“Kita bikin sentra perikanan versi Kadin non subsidi non APBN, proyek ini melibatkan masyarakat secara langsung. Kami konsen bagaimana memberdayakan nelayan secara bisnis tanpa bantuan APBN,” kata Yugi dalam jumpa pers di Menara Kadin, Jumat (5/12).
Yugi memastikan dalam jangka 2,5 tahun, modal investasi tersebut bakal kembali. Prosedurnya, para nelayan menyewa cold storage yang telah dibangun. Sehingga ikan-ikan hasil tangkapan tidak mudah busuk. Selain itu, pihaknya berani membayar mahal ikan hasil tangkapan para nelayan. Selanjutnya ikan-ikan bisa diolah menjadi bakso maupun kerupuk.
Setelah itu, pihaknya bakal membuat pilot project lagi di wilayah Sulawesi dan Kalimantan dengan metode yang hampir sama. Namun, kendala utamanya, kata Yugi, adalah kurangnya ketersediaan listrik.
Kendala tersebut bisa saja diatasi dengan listrik tenaga surya, listrik tenaga air, maupun minihidro. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah juga memperhatikan fasilitas listrik khususnya di kawasan perbatasan Indonesia.
“Kalau ini sudah jalan, akan bikin di Indonesia timur seperti Sulawesi dan Ambon, ini harus benar-benar murni bisnis, tapi pemerintah yang bangun infrastruktur,” imbuhnya.