REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA --Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginstruksikan dan menyebar "intel" dari Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental DKI) serta Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta untuk menunaikan Shalat Jumat di masjid-masjid yang berbeda.
Langkah itu diambil untuk menjamin bantuan renovasi yang diberikan DKI, tepat sasaran. Kebijakan itu pernah ia terapkan saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. "Tolong nanti Kesbangpol dan Dikmental kita untuk Shalat Jumat berkeliling masjid di Jakarta. Laporkan ke kami kondisi jamaahnya seperti apa, masjidnya seperti apa ke kami," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Jumat (5/12).
Pria berusia 48 tahun itu menegaskan Pemprov DKI akan terus memberi bantuan renovasi masjid di Jakarta. Namun, kata Ahok, bantuannya bergantung pada kemampuan jamaah masjid untuk memperbaiki tempat ibadahnya. "Apabila jamaah masjid merupakan warga kurang mampu, DKI akan secara total memberi bantuan," kata suami Veronica Tan itu.
Ia menuturkan saat ini banyak sekali oknum yang meminta bantuan kepada Pemprov DKI atas nama masjid. Namun, oknum tersebut hanya mengambil keuntungan materi dari renovasi masjid. "Sekarang ini memang banyak orang-orang yang menjual nama masjid, di otaknya cuma duit. Mereka memaksa saya menyumbang atas nama masjid? Kalau tidak diberi (bantuan), saya dicap pemimpin kafir," katanya.
Info seputar sepak bola silakan klik di sini