Kamis 04 Dec 2014 23:19 WIB

Gubernur Gorontalo Kumpulkan Aktivis Mahasiswa Jelang Kedatangan Jokowi

Demo BBM (ilustrasi)
Foto: antara
Demo BBM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengumpulkan para aktivis mahasiswa, pengurus BEM dan organisasi kepemudaan lainnya, menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rusli berharap tidak ada unjuk rasa yang berakhir dengan kericuhan saat Jokowi datang ke Gorontalo.

Gubernur meminta agar kedatangan Presiden Jokowi di Gorontalo hendaknya mendapatkan sambutan baik dari semua masyarakat, tidak terkecuali dari mahasiswa. Sambutan yang dimaksud dalam bentuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.

"Saya berharap kita menjaga situasi kondusif daerah. Saya tidak melarang adik-adik unjuk rasa, tetapi tolong tetap menjaga ketertiban. Jangan sampai anarkis, bakar-bakar ban seperti di daerah lain," jelasnya, Kamis (4/12).

Politikus Partai Golkar itu berharap agar mahasiswa bisa memberi waktu kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk melaksanakan program pembangunan dan pemerintahannya. Mengkritisi secara berlebihan, menurutnya merupakan tindakan yang tidak arif mengingat kepemimpinan Jokowi-JK baru seumur jagung.

"Contohnya demo kebijakan pengurangan subsidi BBM, saya tidak menyebut kenaikan BBM, karena itu juga untuk rakyat. Sekitar Rp700 triliun harus dihabiskan untuk membiayai subsidi yang lebih banyak dinikmati oleh orang mampu. Nah sekarang dikurangi, agar lebih banyak lagi anggaran digunakan untuk pendidikan gratis, kesehatan gratis hingga infrastruktur," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, dampak dari pengurangan subsidi BBM kini mulai dirasakan oleh pemerintah daerah. Untuk Gorontalo misalnya, pemerintah pusat telah menyetujui pembangunan Waduk Bone Hulu, kelanjutan pembangunan Gorontalo Outer Ring Road, listrik, serta program infrastruktur lainnya.

"Kalau program ini berjalan tentu kita semua masyarakat yang akan menikmatinya. Infrastruktur jalan kita bagus, listrik tidak padam lagi," ucapnya.

Pada dialog tersebut Gubernur lebih banyak memberi kesempatan kepada perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya. Meski Kapolda Gorontalo dengan tegas tidak akan mengeluarkan surat izin unjuk rasa hingga Senin depan, mahasiswa berjanji tetap akan turun ke jalan "menyambut" kedatangan Presiden Jokowi.

"Kami menyambut baik Pak Presiden. Kami tidak menolak Jokowi datang ke Gorontalo, kami mengkritisi kebijakan Jokowi yang tidak pro rakyat," tegas ketua BEM Universitas Gorontalo (UG), Yowan Sukarna.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement