REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Sosial Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 3.700 warga setempat diketahui mengidap penyakit HIV/AIDS. "Jumlah itu terbagi atas 2.900 jiwa yang terjangkit HIV, sementara yang mengidap AIDS sebanyak 800 jiwa," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Agus Dharma di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, para pasien penderita HIV/AIDS tersebut mayoritas masih berusia produktif antara 18 hingga 25 tahun. "Jadi yang parah itu AIDS, karena tinggal menunggu waktu kematian saja, dan kebanyakan usia pengidapnya rata-rata usia produktif mulai 18-25 tahun," ujarnya.
Dia mengatakan, data tersebut sekaligus menempatkan Kota Bekasi berada pada urutan dua wilayah dengan penderita HIV/AIDS terbanyak se Provinsi Jawa Barat. "Kota Bekasi juara kedua se Jawa Barat setelah Kota Bandung yang warganya terjangkit HIV/AIDS," kata Agus.
Menurut dia, mayoritas pengidap virus mematikan sebelumnya tertular melalui penggunaan jarum suntik, dan perilaku seks bebas. "Rata-rata penularannya melalui jarum suntik atau pengguna narkoba, dan akibat seks bebas juga," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan pengidap HIV/AIDS di wilayah setempat diperkirakan rata-rata sebanyak 18 orang per hari. "Dinsos hanya mengurusi penanganan ketelantarannya, jika seseorang yang terlantar terkena HIV/AIDS kita bertindak, tetapi kalau untuk segi kesehatannya itu ada di dinas kesehatan," katanya.