Kamis 04 Dec 2014 18:29 WIB

Andi Sinulingga: Ical tak Dapat Cabut Keanggotaanya dari Golkar

Rep: c08/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Juru bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga sesumbar menyebutkan bahwa Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal 'Ical' Bakrie tidak bisa sembarangan mencabut status keanggotaanya dari Partai Golkar. Andi merasa pemecatan terhadap dirinya bersama 16 kader lainnya dari partrai beringin tidak punya landasan yang kuat.

“ARB tidak tidak bisa mencabut keanggotaan kami, apa lagi tanpa alasan yg bisa di pertanggung-jawabkan,” kata Andi kepada Republika Online, Kamis (4/12).

Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar ini mengklaim selama meniti karir di dirinya sudah banyak memberikan sumbangsih positif bagi partai. Ia pun mengenang ketika pertama kali bergabung bersama Golkar ketika masih dipimpin oleh Akbar Tandjung, justru disambut dengan upacara selamat datang yang hangat.

Untuk itu, dirinya merasa tidak etis bila Ical melakukan pemecatan sepihak kepada dirinya, begitupun terhadap kader-kader lainnya. “Baru berkuasa di partai saja, orang yang berbeda dicopot keanggotaannya, bagaimana kalau jadi penguasa negara, yang berbeda dengan Ical bisa-bisa dia cabut kewarganegaraannya,” ucap Andi.

Nama Andi termasuk ke dalam daftar nama-nama yang dipecat oleh Ical di Munas IX Partai Golkar di Bali. Ke-17 kader yang dipecat dinilai melanggar AD/ART partai. 15 kader dipecat karena menentang Rapimnas VII Yogyakarta yaitu:

  1. Ace Hasan Syadzily

  2. Lamhot Sinaga

  3. Melchias Markus Mekeng

  4. Andi Sinulingga

  5. Djasri Marin

  6. Laurens Siburian

  7. Zainuddin Amali

  8. Juslin Nasutio

  9. Leo Nababan

10. Agung Laksono

11. Priyo Budi Santoso

12. Yorrys Raweyai

13. Ibnu Munzier

14. Ricky Rahmadi

15. Agun Gunandjar

Dua lagi yaitu Agus Gumiwang dan Nusron Wahid karena tidak taat kepada DPP lantaran saat Pilpres mendukung pasangan Joko 'Jokowi' Widodo-Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement