Selasa 02 Dec 2014 18:15 WIB

Sulut Ekspor Sabut Kelapa

Kelapa
Kelapa

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ratusan ton sabut kelapa ke Tiongkok pada pekan terakhir November 2014. "Sabut kelapa yang diekspor ke Tiongkok kali ini sebanyak 100,27 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 28.852 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin, di Manado, Selasa.

Darwin mengatakan dari produk serat sabut kelapa akan menghasilkan aneka macam produk derivatif yang banyak manfaatnya, termasuk berupa pupuk organik bahkan dibuat jok mobil.

Bahan baku sabut kelapa melimpah di Sulut, namun tidak dimanfaatkan dan hanya dibiarkan begitu saja, ternyata memiliki nilai jual yang tinggi, karena terus dioptimalkan. "Dulu sabut kelapa hanya dibuang sekarang banyak perusahaan yang beli, mudah-mudahan ekspor sabut kelapa memberi kemajuan ekonomi daerah," katanya.

Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) kelapa, berupa serat-serat kasar. Sabut biasanya menjadi limbah yang hanya ditumpuk di bawah tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Pemanfaatannya paling banyak hanyalah untuk kayu bakar," jelasnya.

Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan tali dan dianyam menjadi keset. Padahal sabut masih memiliki nilai ekonomis cukup baik. Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi agar para pengekspor Sulut dapat memanfaatkan semua peluang yang ada, karena permintaan akan produk turunan kelapa cukup tinggi.

"Kami terus melakukan promosi akan produk ekspor Sulut baik secara nasional maupun internasional lewat pameran maupun kunjungan kerja lainnya, agar permintaan dari berbagai negara terus meningkat," jelasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement