REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengungkapkan buruh kecewa dengan kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM. Ini membuat penderitaan kaum buruh dan rakyat kecil makin bertambah.
Apalagi, ujar Rusdi, persentase dan nominal kenaikan upah minimum di berbagai kabupaten/kota sangat kecil. Menyikapi hal tersebut KSPI, KSBSI, KSPSI & Federasi serikat pekerja non Konfederasi sepakat melakukan aksi mogok nasional yang akan dilakukan pada 10-11 Desember 2014.
Menurut Rusdi, selain tiga konfederasi tersebut, mogok nasional akan diikuti oleh Federasi Serikat pekerja lainnya yang totalnya mencapai 40 Federasi Serikat Pekerja. "Kami menolak kenaikkan harga BBM sebesar Rp 2000/liter karena efek bola saljunya telah menaikkan harga lainnya sehingga menurunkan daya beli," katanya, Senin (1/12).
Selain itu, lanjutnya, buruh juga ingin upah minimum kabupaten/provinsi dengan angka minimal Rp 3 jutaan di DKI Jakarta. Pihaknya juga meminta segera diimplementasikan jaminan pensiun tanpa pentahapan untuk pekerja swasta, dengan manfaat bulanan yang diterima saat usia pensiun, sebesar 75% dari gaji terakhir.