Selasa 02 Dec 2014 06:30 WIB

Harga BBM Naik, Buruh akan Mogok Nasional pada 10 Desember

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Israr Itah
Ratusan ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekeja berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)
Foto: Prayogi/Republika
Ratusan ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekeja berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengungkapkan buruh kecewa dengan kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM. Ini membuat penderitaan kaum buruh dan rakyat kecil makin bertambah.

Apalagi, ujar Rusdi, persentase dan nominal kenaikan upah minimum di berbagai kabupaten/kota sangat  kecil. Menyikapi hal tersebut  KSPI, KSBSI,  KSPSI & Federasi serikat pekerja non Konfederasi sepakat melakukan aksi mogok nasional yang akan dilakukan pada 10-11 Desember 2014.

Menurut Rusdi, selain tiga konfederasi tersebut,  mogok nasional  akan diikuti oleh Federasi Serikat pekerja lainnya yang totalnya mencapai  40 Federasi  Serikat Pekerja. "Kami menolak kenaikkan harga BBM sebesar Rp 2000/liter karena efek bola saljunya telah menaikkan harga lainnya sehingga menurunkan daya beli," katanya, Senin (1/12).

Selain itu, lanjutnya, buruh juga ingin upah minimum kabupaten/provinsi  dengan angka minimal Rp 3 jutaan  di DKI Jakarta. Pihaknya juga meminta segera diimplementasikan jaminan pensiun tanpa pentahapan untuk pekerja swasta, dengan manfaat bulanan yang diterima saat usia pensiun, sebesar 75% dari gaji terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement