REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mencanangkan Gerakan Nasional Revolusi Mental bertepatan dengan pelaksanaan upacara HUT KORPRI ke-43 yang digelar di Lapangan Monas, Senin.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Yuddy Chrisnandi di Jakarta, mengatakan meskipun pencanangan gerakan nasional revolusi mental tersebut tidak dilaksanakan secara simbolik, namun penerapannya sudah dilakukan.
"Sudah jelas bahwa sekarang kita menerapkan gerakan nasional revolusi mental, jadi tidak lagi harus menggunakan hal-hal yang simbolik seperti penekanan tombol sirene, pelepasan balon atau penyerahan pataka," katanya.
Menurut Yuddy, simbolik-simbolik tersebut hanya digunakan pada zaman birokrat bermental priyayi, sehingga saat ini ketika sudah berada di zaman birokrat yang merakyat, sudah tidak diperlukan lagi.
"Ya kalau pencanangan secara otomatis gerakan tersebut sudah bergulir di tengah masyarakat karena programnya pun sudah disiapkan beserta instrumennya," ujarnya.
Dia menuturkan instrumen daripada gerakan nasional revolusi mental tersebut sudah sebagian besar dijalankan oleh aparatur sipil negara, sehingga hari ini hanya dipertegas oleh Presiden Jokow Widodo bersamaan dengan momentum HUT KORPRI.
"Salah satu revolusi mental termasuk dalam pencanangan gerakan nasional yang tidak menggunakan simbolik apapun," katanya lagi.
Dia menambahkan revolusi mental ini dimulai dengan hal-hal yang kecil dan sederhana namun manfaatnya sangat besar bagi peningkatan pelayanan publik.