Senin 01 Dec 2014 00:17 WIB

Jika Ical Terpilih Lagi, Eksistensi Golkar Terancam

Rep: C96/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pecalang melakukan pengamanan Munas Golkar ke-9 di Bali
Foto: Joko Sadewo/Republika
Sejumlah pecalang melakukan pengamanan Munas Golkar ke-9 di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar melaksanakan Munas IX di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/11). Jika Aburizal Bakrie terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar dengan cara aklamasi, maka hal ini dianggap catatan terburuk bagi Partai Golkar.

Demikian dikatakan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Andar Nurbowo saat dihubungi Republika, Ahad (30/11). Ia menuturkan, kader Partai Golkar di tingkat daerah akan merasa sangat kecewa jika Ical biasa Aburizal Bakrie disapa terpilih menjadi ketum Golkar dengan cara aklamasi. "Kader daerah akan kecewa," katanya.

Sebab, ujar Andar, Ical telah gagal memimpin Partai Golkar dalam pemilu 2014. Menurutnya, Partai Golkar yang kini menjadi partai oposisi menjadi bukti kegagalan Ical. Ical, kata dia, tidak mampu membawa Partai Golkar menjadi partai pemenang dalam pemilu 2014 itu.

Walau Ical punya banyak loyalis partai, menurut Direktur IndoStrategi ini, Ical tidak bisa menafikan kader partai di daerah yang berseberangan dengannya. Andar berpendapat, jika Ical terpilih kembali menjadi ketum Golkar, eksistensi Partai Golkar di pemilu yang akan datang akan terancam buruk. Dan, itu berpengaruh pada suara partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement