Ahad 30 Nov 2014 19:21 WIB

Panitia Optimalkan Pengamanan Munas Golkar

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Erdy Nasrul
Suasana suasana ngobrol santai para elite KMP jelang Munas Golkar
Foto: twitter/@tjatursaptoedy
Suasana suasana ngobrol santai para elite KMP jelang Munas Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) Golkar IX Ahmadi Noor Supit mengakui ada sejumlah insiden dari pihak-pihak tertentu yang mengancam kelancaran perhelatan akbar partai berlambang pohon beringin itu. Di antaranya, kedatangan sejumlah massa yang diduga organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mencabuti atribut-atribut partai menjelang pintu masuk Bali Tourism Development Corporation (BTDC).

"Insiden itu selalu ada dan memang ada yang mencoba masuk. Tapi, kita lakukan pendekatan persuasif, jangan sampai mereka mengganggu persoalan internal partai," ujarnya dijumpai Republika di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/11).

Ahmadi mengatakan kerja sama panitia dengan pihak kepolisian dan pecalang dari masyarakat Bali terkelola dengan baik. Dari sisi pemilik hak suara, total peserta Munas Golkar IX sudah hadir hingga 98 persen.

Artinya, kata Ahmadi, persyaratan kuorum 50 persen sudah terpenuhi. Rinciannya adalah 553 pemilik suara dari DPD ditambah dengan delapan ormas, dua sayap dan satu DPP. Panitia juga melakukan verifikasi jumlah dukungan dari setiap daerah jika ada kemungkinan suara ganda.

Tim verifikasi memeriksa seluruh surat pernyataan dukungan dari masing-masing DPD provinsi yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris. Pasalnya, kata Ahmadi, ada DPD yang memberikan surat dukungan yang hanya ditandatangani wakil ketua dan sekretarisnya saja.

"Partai itu ada aturan. Jika itu surat mandat, maka harus ada tanda tangan ketua dan sekretarisnya," kata Ahmadi.

Munas IX Golkar akan dilanjutkan hingga 4 Desember mendatang. Agenda Senin (1/12), kata Ahmadi adalah penyampaian pandangan umum. Disaat itulah calon ketua umum partai kuning ini akan terlihat. Ahmadi juga mengatakan peluang aklamasi di Munas Golkar kali ini terbuka lebar jika suara yang terkumpul bulat untuk Aburizal Bakrie.

"Itu bergantung fakta di persidangan nanti," kata Ahmadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement