Sabtu 29 Nov 2014 20:56 WIB

Evakuasi Kru dan Penumpang Helikopter Dilanjutkan Minggu

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Evakuasi kru dan penumpang helikopter Super Puma milik TNI AU yang mendarat darurat di sekitar Kampung Pending, Kabupaten Pegunungan Bintang, akan dilanjutkan Minggu (30/11).

Komandan Pangkalan Angkatan Udara Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila kepada Antara di Jayapura, Sabtu mengatakan evakuasi belum dapat dilakukan karena cuaca tidak mendukung.

Ia mengatakan, saat ini tiga unit pesawat dan helikopter sudah disiagakan untuk mengevakuasi seluru kru dan penumpang helikopter yang mendarat darurat di Kampung Pending, Distrik Kiwirok, tersebut.

"Saat ini pesawat Cassa dan helikopter jenis Bell sudah disiagakan di Batom dan helikopter Airfast milik PT Freeport di Timika," kara perwira menengah dengan melati tiga di pundak itu.

Dia mengatakan, heli naas yang dipiloti oleh Mayor (Pnb) Tarigan itu dilaporkan mendarat darurat di tengah hutan belantara, namun jaraknya relatif dekat, yakni hanya sekitar lima menit penerbangan dari Batom.

Ia berharap evakuasi dapat segera dilakukan, apalagi dari laporan yang diterimanya ada kru dan penumpang yang terluka akibat peristiwa itu.

Helikopter Super Puma milik TNI AU membawa 10 anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 133 yang tergabung dalam satgas pengamanan perbatasan dan akan bertugas di Kiwirok yang merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung antara RI dengan negara Papua Nugini.

Sementara itu nama-nama anggota Batalyon Infanteri 133 antara lain, Sertu Nanang, Serda Arman, Praka Gunawan, Praka Joko, Praka Roy Candra, Praka Ulil, Prada Setia, Prada Adek Ananda dan Prada Andra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement