Sabtu 29 Nov 2014 04:15 WIB

Dua Pencopet KRL Babak Belur Dihajar Massa

Rep: c13/ Red: Taufik Rachman
 KRL Commuter Line melintas di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (17/6).
Foto: Republika/ Wihdan
KRL Commuter Line melintas di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK – Dua pencopet habis dihajar penumpang KRL AC Jabodetabek jurusan Bogor – Jatinegara pada Jum’at malam (28/11). Kedua pencopet ini tertangkap basah oleh dua korbannya saat berada di gerbong kereta.

Dua pencopet ini bernama Jeri Raksa (22) dan Dedi (39). Kedua pencopet ini diduga telah mengambil dua handphone dan satu dompet milik dua korban berjenis kelamin laki-laki.

Peristiwa pencopetan ini terjadi saat KRL berada di Stasiun Universitas Indonesia. Menurut informasi yang diterima Republika, kedua korban telah merasakan gerak-gerakan yang mencurigakan sejak berada di Stasiun Universitas Pancasila. Informasi ini didapatkan dari dua anggota marinir yang menyamar sebagai penumpang yang tidak bisa disebutkan identitasnya.

Menurut kedua anggota marinir tersebut, para pencopet ini diduga naik kereta KRL dari Stasiun Citayam. Yang kemudian, katanya, mulai beraksi di Stasiun Pancasila.

“Mulai ketahuan saat di stasiun UI,” kata anggota marinir tersebut. Pencopet tersebut terlebih dahulu tertangkap oleh korban yang kemudian menimbulkan reaksi dari para penumpang KRL.

Menurut laki-laki berbaju garis-garis tersebut, ia dan temannya yang menyaksikan kejadian langsung membawa tersangka ke gerbong wanita yang paling belakang berasam para petuga kereta.

Republika menemui dua pencopet ini dalam keadaan bertelanjang dada saat KRL berhenti di Stasiun Pasar Minggu. Berdasarkan pantauan Republika, wajah dan tubuh kedua pencopet ini tampak lebam.

Bahkan, pencopet yang mengaku bernama Jeri tersebut mengalami pembengkakan di mata dan mulutnya.

Selanjutnya, menurut anggota marinir tersebut, kedua pencopet ini akan dibawa ke Stasiun Manggarai untuk diproses lebih lanjut. Sebelum dilaporkan ke Polisi, kedua pencopet ini akan dibiarkan berdiri di Stasiun Manggarai. “Biar jera dilihatin banyak orang,” ucap bapak separuh baya tersebut.

Anggota marinir yang menyamar sebagai penumpang ini menjelaskan, sudah lima kali terjadi pencopetan dalam tiga hari di KRL jurusan tersebut. Kebanyakan dari para pencopet tersebut berangkat edari stasiun Cilebut, Ciatayam dan Bojong. “Terakhir kami menangkap pencopet saat di stasiun Tanah Abang,” ungkapnya.

Kedua anggota marinir ini menjelaskan, mereka memiliki tugas untuk mengawasi para penumpang KRL terutama kasus pencopetan. Karena tugas inilah mereka harus menyamar sebagai penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement