Jumat 28 Nov 2014 23:20 WIB

DPD Golkar Mataram Hadiri Munas di Bali

 Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) bersama jajaran pengurus partai mengangkat tangan bersama usai menggelar konferensi pers terkait penyenggelaraan Munas ke-7 Partai Golkar di Jakarta, Selasa (25/11) malam. (Republika/WIhdan)
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) bersama jajaran pengurus partai mengangkat tangan bersama usai menggelar konferensi pers terkait penyenggelaraan Munas ke-7 Partai Golkar di Jakarta, Selasa (25/11) malam. (Republika/WIhdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap menghadiri Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali yang akan berlangsung pada 30 November hingga 3 Desember 2014.

"Saya bersama Sekretaris DPD Golkar Kota Mataram akan berangkat dan menghadiri munas di Bali," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Jumat (28/11) malam.

Ahyar yang juga Wali Kota Mataram saat ditemui usai pembukaan "Pesta Wirausaha Asia Tenggara" 2014 mengatakan, semua DPD Golkar kabupaten/kota se-NTB telah menyamakan visi untuk menyukseskan dan mengamankan kegiatan munas di Bali.

Ia menambahkan, meski akan ikut menyukseskan dan mengamankan kegiatan munas, DPD Golkar Mataram juga akan melihat berbagai perkembangan lebih jauh.

"Saya melihat saat ini semua DPD Golkar di NTB lebih condong memberikan dukungan kepada Aburizal Bakrie, walaupun kami belum menentukan sikap," katanya.

Meski demikian, sambung Ahyar, siapa pun yang akan menjadi pemimpin Golkar ke depan haruslah kader-kader pilihan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang tinggi.

"Saya yakin, Golkar banyak memiliki kader tersebut. Sehingga siapa pun yang terpilih nanti, itulah pilihan yang terbaik," ujarnya.

Ahyar sebelumnya juga sempat menyatakan Kota Mataram siap menjadi tuan rumah Munas IX Partai Golkar tahun 2014.

Pernyataan itu dikemukakannya menyusul adanya kebingungan DPP dalam menetapkan lokasi kegiatan munas yang kabarnya akan dilakukan di Bandung, kemudian berubah ke Surabaya karena tidak mendapatkan izin, dan terakhir di Bali.

Jika munas Golkar dilaksanakan di Kota Mataram, menurut Ahyar, akan dapat mendukung geliat ekonomi di daerah ini, karena peserta yang akan hadir lebih dari 2.000 orang.

Kondisi ini tentu memberikan dampak positif bagi daerah ini. Apalagi Kota Mataram merupakan ibu kota provinsi yang telah dikembangkan sebagai pusat pariwisata meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement