REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMARA) melakukan aksinya di depan gedung Kementrian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) dengan membawa keranda mayat dan pocong-pocongan yang terpasang foto 3 menteri Jokowi-JK seperti Sofyan Djalil, Rini Soemarno, dan Sudirman Said.
"Filosofi ini adalah menandakan sebagai hati nurani yang sudah mati, 3 menteri inilah yang seharusnya bertanggung jawab dalam kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), seharusnya Jokowi melihat, 3 menteri tersebut Sofyan Djalil, Rini Soemarno, dan Sudirman Said sudah masuk garis merah oleh KPK, dimana KPK sekarang dimana Konsistensinya," Kata Kordinator AMARA, Muhamad Frans, di Jakarta, Kamis (27/11).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Lanjut Frans, dimana kebijakan menaikan BBM ini adalah sebuah Sumbol imperialisme terhadap rakyat, dimana rakyat makin tercekik dengan kenaikan BBM ini. "Kaum Neolib sudah berada di pemerintahan Jokowi-JK, imperialisme lebih di pentingkan, rakyat menjerit, prekonomian untuk rakyat kecil semakin sulit," ungkapnya.
Selain membawa pocong dan keranda mayat, massa aksi AMARA membawa Wayang Kulit dengan berbentuk wajah Jokowi -JK sebagai simbol pemerintahan sekarang ini sudah tercampuri oleh pihak asing. Hingga kini aksi tersebut masih berlangsung di depan pagar gedung kementrian ESDM.
 
                     
                     
      
      