Kamis 27 Nov 2014 17:49 WIB

Mahasiswa: Tiga Menteri Ini Tanggung Jawab Atas Kenaikan BBM

  Massa dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (Amara) membawa wayang saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Jakarta, Kamis (27/11).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Massa dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (Amara) membawa wayang saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Jakarta, Kamis (27/11). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMARA) melakukan aksinya di depan gedung Kementrian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) dengan membawa keranda mayat dan pocong-pocongan yang terpasang foto 3 menteri Jokowi-JK seperti Sofyan Djalil, Rini Soemarno, dan Sudirman Said.

"Filosofi ini adalah menandakan sebagai hati nurani yang sudah mati, 3 menteri inilah yang seharusnya bertanggung jawab dalam kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), seharusnya Jokowi melihat, 3 menteri tersebut Sofyan Djalil, Rini Soemarno, dan Sudirman Said sudah masuk garis merah oleh KPK, dimana KPK sekarang dimana Konsistensinya," Kata Kordinator AMARA, Muhamad Frans, di Jakarta, Kamis (27/11).

Lanjut Frans, dimana kebijakan menaikan BBM ini adalah sebuah Sumbol imperialisme terhadap rakyat, dimana rakyat makin tercekik dengan kenaikan BBM ini. "Kaum Neolib sudah berada di pemerintahan Jokowi-JK, imperialisme lebih di pentingkan, rakyat menjerit, prekonomian untuk rakyat kecil semakin sulit," ungkapnya.

Selain membawa pocong dan keranda mayat, massa aksi AMARA membawa Wayang Kulit dengan berbentuk wajah Jokowi -JK sebagai simbol pemerintahan sekarang ini sudah tercampuri oleh pihak asing. Hingga kini aksi tersebut masih berlangsung di depan pagar gedung kementrian ESDM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement