REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan pihaknya siap untuk mengusut dugaan adanya Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) yang dipalsukan. Namun, ia mengaku sampai saat ini belum menemukan barang bukti e-KTP yang dipalsukan.
"Kalau memang ada pemalsuan itu pidana, barang bukti palsunya dimana nanti kita analisa. Tapi sampai sekarang yang dipalsukan mana belum ada ke kita," katanya di Mabes Polri, Rabu (26/11).
Sutarman mengatakan, jika barang bukti telah diserahkan pada polisi, pengusutan kasus tersebut akan lebih mudah dilaksanakan. Pihak-pihak yang terlibat pemalsuan pun, lanjutnya, akan bisa diketahui.
"Dari situ akan kita ungkap semua," ucapnya.
Mengenai server KTP-el, Sutarman yakin berada di Indonesia dan bukan di luar negeri. Namun ia mengaku belum mengetahui secara persis dimana server KTP-el berada.
"Saya enggak tahu persis ada dimana. Tapi yang terpenting itu servernya ada di Indonesia. Itu yang dikatakan Kemendagri kemarin," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkap adanya pemalsuan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) oleh percetakan di luar negeri, yaitu Cina dan Prancis.
Ia juga mengatakan bahwa server cip KTP-el berada di India. Tjahjo pun untuk sementara akan menghentikan proyek KTP-el yang menelan anggaran negara hingga di atas Rp 6 triliun itu karena ia khawatir akan terjadi kebocoran data.