Rabu 26 Nov 2014 00:41 WIB

Guru Honorer Hanya Diupah Rp 22 Ribu per Jam

Rep: c79/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah guru honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sejumlah guru honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bekasi, Eni Holidah mengatakan upah guru honorer di tiap sekolah berbeda satu dengan yang lainnya. Ida begitu ia biasa dipanggil mengungkapkan jika di sekolah tempat ia memimpin terdapat sekitar 12 tenaga guru honorer dan 44 guru tetap.

"Gaji guru honorer di sekolah kami adalah Rp 22 ribu per jam. Memang terhitung sedikit, tapi begitulah standar kebijakan yang berlaku di Bekasi," ujar Ida saat dimintai konfirmasi, Selasa (25/11).

Ida menjelaskan kenaikan dari guru honorer menjadi guru tetap tidaklah mudah. Diperlukan persyaratan dan tes khusus dari pemerintah untuk menjadi PegawaI Negeri Sipil. "Mereka masih harus melakukan tes CPNS seperti yang lainnya, kami tidak bisa memberikan keistimewaan selama apapun mereka telah mengabdi. Semua tergantung ketetapan pemerintah," kata Ida menambahkan.

Di SMPN 1 saat ini, terang Ida, ada yang sudah menjadi guru honorer selama lima tahun, delapan tahun, bahkan ada yang mencapai selama 10 tahun lebih.  Paling lama jam mengajar dalam satu hari, terang Ida, adalah delapan jam, dan guru honorer, menurutnya, paling maksimal hanya bisa mengajar 40 jam selama satu bulan.  Dengan satu jamnya di upah sebesar Rp 22 ribu, maka selama sebulan guru honorer paling banyak mengantongi gaji tidak lebih dari Rp 880 ribu saja.

Namun, Ida mengatakan ada uang lain yang diberikan kepada guru honorer yang sifatnya kemanusiaan. Jadi dalam sebulan mereka bisa mendapatkan lebih dari satu juta rupiah. Meskipun begitu, jumlah tersebut tetaplah sangat sedikit mengingat jasa guru yang memberikan ilmunya kepada generasi penurus bangsa. Apalagi, baru-baru ini pemeintah memutuskan untuk menaikkan barga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tentunya akan berdampak bagi kenaikkan harga bahan-bahan pokok lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement