Selasa 25 Nov 2014 16:41 WIB

Menkopolhukam: Pergantian KSAL Kemungkinan Bulan Depan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Menkopolhukam Tedjo Edy Purdjianto (kanan) bersama Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri).
Foto: AP
Menkopolhukam Tedjo Edy Purdjianto (kanan) bersama Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Tedjo Edhy Purdjianto mengatakan paling lambat pergantian Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) akan segera dilakukan pada bulan depan.

Menurutnya hal tersebut karena KSAL saat ini, yaitu Laksamana TNI Marsetio, akan memasuki masa pensiun pada Januari mendatang.  Namun, Tedjo enggan memberitahukan nama-nama calon pengganti Laksamana TNI Marsetio tersebut.

Kendati begitu, Tedjo sudah bisa memberikan kepastian soal waktu pergantian posisi komando tertinggi di TNI AL tersebut.

''Kalau untuk KSAL sudah bisa dipastikan bulan depan akan diganti, karena beliau Januari tanggal satu sudah pensiun,'' katanya kepada wartawan, Selasa (25/11).

Ia menambahkan pihaknya juga telah memberikan masukan kepada presiden terkait pergantian, tidak hanya KSAL tapi juga Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU). Namun, Tedjo menegaskan pergantian KSAU masih belum akan dilakukan.

Sebab KSAU saat ini, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, baru akan memasuki masa pensiun pada Maret 2015 mendatang. Terkait rencana pergantian di pucuk pimpinan TNI dan Polri, yaitu Panglima TNI dan Kapolri, Tedjo mengaku belum diminta secara khusus oleh Presiden Joko Widodo terkait nama-nama calon pengganti Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Namun, Tedjo sempat mengungkapkan, pergantian di pucuk pimpinan TNI dan Polri bisa saja dilakukan kapan saja dan bisa dilakukan secara serentak. Kendati begitu, semua itu akan menjadi hak prerogatif presidena

''Nanti kami lihat apakah untuk efisiensi bisa dilakukan sekaligus atau satu per satu. Ya nanti semuanya terserah kepada presiden. Jika ada pertimbangan-pertimbangan tertentu itu semua terserah presiden,'' jelasnya.

Tedjo pun menegaskan, presiden tentu memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam memutuskan dan menunjuk calon-calon di pucuk pimpinan komando, baik di TNI ataupun di Kepolisian.

''Tapi kami memberi masukan-masukan juga dan nanti presiden yang memutuskan,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement