Selasa 25 Nov 2014 13:10 WIB

Sultan Optimistis Aksara Jawa akan Berkembang

Rep: Heri Purwata/ Red: Yudha Manggala P Putra
Aksara Jawa (ilustrasi)
Foto: kaskus
Aksara Jawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku optimis Bahasa dan Aksara Jawa akan berkembang.

Sultan mengemukakan hal tersebut pada peluncuran Aplikasi Baca Tulis Aksara Jawa berbasis mobile "Hanacaraka" di Yogyakarta, Selasa (25/11). Aplikasi ini bisa membuat siswa lebih familiar terhadap Bahasa Jawa dan dapat dipelajari di mana pun berada.

"Selama ini, pembelajaran Bahasa Jawa disampaikan dengan cara ceramah dan menggunakan media kovensional," kata Sultan HB X. 

Pelestarian aksara Jawa yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)  dimaksudkan untuk memudahkan mengakses bagi penggunannya. Aplikasi ini berisi memahami makna satu aksara Jawa, cara menulis aksara Jawa dan aplikasi lainnya.

Pemilihan aplikasi menggunakan smartphone karena sebagian besar masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak hingga dewasa telah akrab dengan gadget pintar. Mereka menggunakannya, tidak hanya di rumah, tetapi juga di kelas, sekolah, kantor dan pergaulan sehari-hari.

Sehingga smartphone tidak hanya digunakan untuk media social saja. Tetapi ada aplikasi yang mengandung unsur pembelajaran dan pelestarian budaya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskoro Aji mengatakan saat ini tinggal 30 persen warga DIY yang menggunakan bahasa dan aksara Jawa. Untuk pengembangan aplikasi ini memanfaatkan akademisi, bisnis, dan governance/pemerintahan (ABG).

"Aplikasi ini bisa menjadi rujukan bagi guru, dan masyarakat luas dalam mempelajari Bahasa dan Aksara Jawa," kata Baskoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement