REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengakui jika selama musyawarah nasional (Munas) diselenggarakan, tidak pernah ada incumbent memimpin kembali dan selalu tumbang.
"Selama saya menjadi pengurus Golkar dan sejak lama, belum ada itu incumbent ketua umum kembali terpilih sebagai ketua untuk periode berikutnya," ujarnya belum lama ini.
Syahrul yang juga Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan, selama Munas Golkar diselenggarakan, belum ada sejarah yang mencatat incumbent ketua umum akan kembali memimpin.
Dia mengakui jika Partai Golkar adalah partai terbesar yang ada sejak dahulu hingga saat ini dan mempunyai banyak kader-kader yang hebat dan telah teruji.
Makanya, ia sangat yakin jika dalam Musyawarah Nasional IX Golkar yang akan dilaksanakan akhir tahun ini di Bandung, Jawa Barat akan menghadirkan kisah baru karena di Golkar, kata dia, sangat dinamis.
"Kita tunggu saja hasil akhirnya pasti akan menarik nanti pertarungan. Itu karena, Partai Golkar masih partai besar dengan kader potensial yang banyak dan telah teruji," katanya.
Gubernur Sulsel dua periode itu mengakui jika Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) adalah orang yang mempunyai kekuatan, namun kekuatannya itu pun dimiliki oleh kader lainnya.
Syahrul mencontohkan pada Munas 2004 lalu yang digelar di Bali, Akbar Tanjung yang merupakan incumbent ketua umum kalah oleh Jusuf Kalla dan itu menjadi contoh jika kekuatan incumbent dalam memberikan intervensi tidak berpengaruh.
Dalam Munas Golkar itu, sejumlah kader yang digadang-gadang akan maju dalam Munas IX itu, diantaranya petahana Aburizal Bakrie (ARB), MS Hidayat, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Mahyuddin, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita.