Ahad 23 Nov 2014 19:39 WIB

Melestarikan Cagar Budaya Tak Perlu Kesampingkan Kesejahteraan Masyarakat

Rep: C74/ Red: Winda Destiana Putri
Situs Trowulan
Foto: Triptrus
Situs Trowulan

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Menjaga dan melestarikan benda-benda pusaka (heritage) dalam kepunahan akibat ketidaktahuan dan ketidakpedulian, pelestarian cagar budaya tidak perlu mengorbankan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pelestarian situs prasejarah justru baik bagi perekonomian masyarakat.

Tugas pokoknya menjaga situs, tapi juga tidak boleh menyesampingkan kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Guru Besar Arkeologi Edi Setyawati, Sabtu (22/11).

Edi mengatakan menjaga dan melestarikan situs memang harus dilakukan. Namun juga harus memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar situs tersebut. Edi mengatakan harus ada solusi yang mampu memenangkan kedua belah pihak. Situs tetap terjaga kelestariaannya, masyarakat pun memeliki penghasilan.

"Misalnya ada sebuah penemuan situs, maka akan dibuat kawasan yang dilindungi, namun kawasan mempersempit lahan sawah petani, hal ini yang harus diperhatikan," kata Edi.

Masyarakat Trowulan bersama Mandala Majapahit yang didirikan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) menggelar 'Festival Trowulan Majapahit 2014' (FTM-2014) untuk pertama kalinya pada 6-23 November yang berlokasi di situs prasejarah Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo, berharap, perekonomian masyarakat Trowulan dapat meningkat dengan adanya Mandala Majapahit dalam program pelestarian pusaka budaya.

Mandala Majapahit merupakan tempat masyarakat dalam menghimpun berbagai data, informasi dan temuan terkait tinggalan Majapahit.

Kini Mandala Majapahit berkembang menjadi forum beragam aktivitas sosial, budaya dan ekonomi warga Trowulan. Hashim mengatakan pelestarian tidak hanya menjaga situs-situs peninggalan prasejarah untuk tidak rusak dan punah akibat ketidaktahuan dan ketidak pedulian, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.

"Yang penting kesadaran akan pentingnya pelestarian Majapahit, sebagai warisan budaya, sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Dan itu yang harus sebarluaskan kepada seluruh masyarakat baik di dalam Trowulan maupun masyarakat diluar," tambah Hashim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement