REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini sedang menyiapkan pengembangan transportasi massal kereta perkotaan. Kota-Kota di Indonesia akan marak dengan transportasi berbasis rel.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan, dalam RPJMN Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN ) pemerintah berencana melakukan pengembangan angkutan massal perkotaan. Pertama adalah pembangunan angkutan massal cepat berbasis rel. Yakni MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta untuk rute utara-selatan dan barat-timur, monorail dan tram Surabaya, monorail Bandung.
Kemudian pengembangan kereta perkotaan di sembilan kota Metropolitan : Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Selain itu juga pengembangan BRT (Bus Rapid Transit) di 29 kota besar. Pembangunan itu merupakan program 2015-2019.
Hanya saja, Andrinof belum bisa menyebut berapa besar dana yang akan diambil dari hasil penghematan BBM bersubsidi. "Belum diketahui berapa rinciannya yang bakal dialihkan dari penghematan subdisi BBM," ungkap Andrinof.
Seperti diketahui, pemerintah bakal menghemat anggaran hingga Rp 140 triliun pada tahun depan dari kenaikan harga BBM bersubdisi sebesar Rp 2000/liter. Pemerintah Jokowi akan mengalihkan alokasi subsidi ini salah satunya untuk transportasi massal.