REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police watch (IPW) pesimis HM Prasetyo, sebagai Jaksa Agung baru bisa melakukan 'revolusi mental' dan melakukan perbaikan di Kejaksaan Agung (Kejagung).
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan ragu dan pesimis karena ia yakin tidak akan ada 'gebrakan' baru dari kejaksaan. Hal ini mengingat Prasetyo pernah menjadi Jaksa Agung Muda pada 2005-2006.
IPW sangat menyayangkan keputusan pengangkatan oleh Jokowi ini. Selain itu, IPW juga menyayangkan karena Prasetyo juga berasal dari Parpol, Nasdem.
"Padahal kami berharap jaksa agung baru dari kalangan independen atau perguruan tinggi," kata Neta saat dihubungi Republika Online (ROL) pada Kamis (20/11).
Menurutnya ia berharap jika Jokowi mengangkat dari kalangan ini (independen) akan ada gebrakan baru. Gebrakan yang kelak bisa bersinerji dengan kepolisian.
Gebrakan baru yang dimaksud Neta seperti dalam memperantas mafia hukum dan pajak. Selain itu, diharapkan bisa memberikan langkah baru dalam memberantas mafia migas dan mafia lainnya.
"Namun, nyatanya Jokowi memilih dari kalangan parpol," ujarnya.
Jad, ada dua hal yang membuat IPW pesimis terhadap pengangkatan Prasetyo. Pertama, karena Prasetyo berasal dari Parpol. Kedua, karena sebelumnya Prasetyo pernah menjadi Jaksa agung, yang tidak memiliki gebrakan baru.