Kamis 20 Nov 2014 16:04 WIB

HMI Tegaskan Tak Ada Anggotanya Tewas karena Demo Tolak BBM Naik

 Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta, melakukan aksi di depan kantor PT. Pertamina, Jl. Mangkubumi, Yogyakarta, Senin (17/11). (Antara/Noveradika)
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta, melakukan aksi di depan kantor PT. Pertamina, Jl. Mangkubumi, Yogyakarta, Senin (17/11). (Antara/Noveradika)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyatakan tidak ada anggotanya yang meninggal dunia karena unjuk rasa menentang kenaikkan harga BBM.

"Untuk semua kader HMI se-Indonesia saya sampaikan, terkait dengan isu yang beredar mengenai meninggalnya kader HMI yang konon katanya kader HMI Komisariat Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Makassar maka hal itu tidak benar," ujar Ketua Badko HMI Sulselbar, Pahmuddin Colik di Makassar, Kamis.

Sebelumnya sempat beredar informasi sosial media kader HMI atas nama Harum dari Cabang Gowa Raya meninggal dunia akibat terkena panah di kepala.

Beberapa kader HMI lainnya mengalami luka berat dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Puluhan orang lagi mengalami tindakan kekerasan dari aparat. Dan ratusan kader HMI ditangkap aparat

dan dituduh provokator.

Kabar yang beredar di HMI Facebook juga melampirkan foto korban meninggal dunia yang bersimbah darah.Juga ada foto korban yang terkena busur di kepalanya. Isu tersebut membuat sejumlah alumni HMI di berbagai tempat mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut ke Makassar.

"Itu hanya isu saja. Yang kena busur memang ada. Tetapi tidak sampai meninggal. Berkaitan dengan isu tersebut saya sampaikan ke seluruh Organ. Dan terkhusus Kader HMI Sulselbar untuk fokus mendesak anggota DPR kabupaten, Provinsi dan RI. Untuk meninjau ulang keputusan Jokowi-JK. Dan tetap Fokus menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Jangan mudah terprovokasi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement