Rabu 19 Nov 2014 12:43 WIB

Sopir Angkot di Bandung Alih Profesi Jadi Tukang Ojek

Sopir Angkot (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Sopir Angkot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sopir angkutan kota (angkot) trayek Cileunyi-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jabar, beralih profesi sebagai tukang ojek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan penghasilan selama berlangsungnya aksi mogok beroperasi menuntut ditetapkannya kenaikan tarif angkutan umum di kota itu, Rabu.

Seorang sopir yang mengojek, Pian mengatakan, aksi mogok tentu membuat mereka tidak akan mendapat penghasilan.

"Kalau melakukan aksi mogok pasti saya tidak punya uang, makanya saya berpikir bagaimana caranya bisa dapat uang yaitu dengan cara ngojek," kata Pian.

Pria berbadan kecil itu mengojek sejak mulai ramainya masyarakat yang hendak pergi ke pasar, sekolah maupun pergi ke tempat kerja.

Kendati demikian ia mengaku penghasilan menjadi tukang ojek lebih besar dibandingkan menjadi sopir angkot.

"Belum siang saja saya sudah dapat uang Rp 200 ribu, untuk sementara ini memang ngojek lebih untung daripada jadi sopir angkot," kata Pian.

Sejumlah angkot di Kabupaten Bandung menggelar aksi mogok operasi sebagai bentuk protes dari kenaikan harga BBM. Mereka mengharapkan pemerintah segera menetapkan tarif angkutan umum untuk menyesuaikan tarif dampak dari kenaikan BBM.

Trayek angkutan kota yang melakukan aksi mogok operasi diantaranya Cileunyi-Cicalengka, Limbangan-Cicalengka, Majalaya-Cicalengka, Cikancung-Cicalengka, Majalaya-Cileunyi dan Gedebage, serta beberapa trayek lainnya di Kabupaten Bandung.

Sedangkan angkutan kota trayek wilayah Kota Bandung beroperasi seperti biasa mengangkut penumpang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement