Selasa 18 Nov 2014 22:46 WIB

Naikkan Harga BBM, Jokowi Dinilai Lebih 'Gentle' Daripada SBY

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
  Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi menyapa para pendukungnya pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Jokowi dianggap memiliki sikap yang lebih bijak dibandingkan dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono karena memutuskan untuk menaikkan harga BBM hingga Rp 2.000 pada Senin (17/11) malam.

“Jokowi berani mengambil keputusan yang kelak akan mempengaruhi popularitasnya di tengah masyarakat. Beliau gentle,” urai pengamat komunikasi politik Lely Arrianie, Selasa (18/11).

Bukah hal yang tidak mungkin, ujarnya, masyarakat yang sebelumnya mendukung menjadi berbalik arah. Jokowi, kata Lely, telah mengorbankan ketokohannya di tengah kebencian masyarakat. 

Kenaikan BBM memang tak bisa dihindari oleh Jokowi. Hal ini mengingat tak adanya anggaran pemerintahan untuk Jokowi. "Karena SBY hanya menyisakan hutang untuk masa pemerintahan Jokowi," kata Lely.

Sikap yang ditunjukkan Jokowi sangat berbeda dengan SBY saat menjabat sebagai presiden. Di masa pemerintahanya, SBY tidak memiliki keberanian untuk menaikkan harga BBM.

Lely mengungkapkan, saat pemerintahan SBY, bukan SBY yang memutuskan kenaikan BBM. Saat itu, SBY malah melimpahkan kepada para menterinya untuk mengumumkan. 

Sedangkan, tambahnya, di saat harga BBM diturunkan, barulah SBY maju untuk mengungkapkan.

Sikap yang dilakukan SBY tentu sangat berbeda dengan Jokowi. "Jokowi sendiri yang turun tangan untuk mengumumkannya," kata Lely.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement