REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelantikan Gubernur DKI Jakarta akan dilaksanakan di Istana Negara. Sistem pengamanan pelantikan ini pun tidak mengalami perubahan, seperti yang sudah direncanakan.
"Jumlah personil dan sistem pengamanannya tetap sama," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/11).
Ia menuturkan, sistem pengamanan acara yang akan melantik Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa ahok menjadi Gubernur itu menggunakan empat ring.
"Jadi gabung sama Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden), kita (polisi) di ring 2," kata Rikwanto.
Di ring satu, sambung dia, pelantikan akan dikawal oleh Paspampres. Sebab, direncanakan Presiden Joko Widodo yang akan melantik Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Di istana ada Presiden, berlaku pengamanan presiden," katanya.
Sementara itu, Polisi, menurut Rikwanto, akan melakukan pengamanan di ring dua, ring tiga, dan ring empat. Di ring dua yaitu sekitar lingkungan Istana Negara.
Lalu ring tiga berada di sekitar pintu-pintu Istana Negara. Lalu ring empat di sekitar luar Istana Negara. Sistem ini tidak jauh berbeda seperti pengamanan yang direncanakan di Kantor DPRD DKI Jakarta.
Rikwanto menambahkan, jumlah personil yang berada di ring dua, ring tiga, dan ring empat yakni 3.854 personil. Lebih lanjut, kata dia, jumlah ini untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa penolakan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dari warga DKI Jakarta.
Tak hanya itu, personel polisi pun akan berjaga di seluruh wilayah Jakarta. Dari personil yang akan diturunkan, kata Rikwanto, berjumlah 10.184 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.