Selasa 18 Nov 2014 00:19 WIB
Kenaikan BBM

'Kalau Cuma Naikkan Harga BBM, Anak SD Pun Bisa'

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon (kanan).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mempertanyakan keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga premium dan solar sebesar Rp 2.000 per liter. Dengan begitu, harga premium menjadi Rp 8.500 dan solar Rp 7.500 per liter.

Fadli menggugat keputusan Jokowi yang menaikkan harga BBM bersubsidi, sementara harga minyak dunia tengah menurun. "Ini pemerintah pertama dlm sejarah Republik, menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia jatuh (USD 75). Di APBN dianggarkan USD 105," katanya melalui akun Twitter, @fadlizon.

Fadli menyebut, keputusan Jokowi menaikkan harga BBM tanpa pertimbangan matang. "Klu cuma naikkan harga BBM, tak perlu mikir, anak lulusan SD pun bisa. Tak ada kreatifitas. Argumentasi klasik n dangkal."

Menurut Fadli, dengan harga dunia yang menurun maka idealnya harga BBM bersubsidi di dalam negeri ikut turun. Pasalnya, beberapa negara sedang menurunkan harga BBM, seperti Republik Rakyat Cina yang bahkan menurunkan harga sebanyak tujuh kali.

"RRC sdh 7 kali turunkan harga BBM sejak Juni, AS jg, Malaysia hari ini juga turunkan harga minyaknya. Knp malah RI naikkan harga BBM?" kata wakil ketua Partai Gerindra itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement