REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Ekonomi era Gus Dur, Rizal Ramli, mengatakan sangat kecewa dengan kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah. Menurutnya, kebijakan tersebut mengecawakan masyarakat.
"Mengecewakan sekali. Pertimbangan yang menyangkut rakyat banyak tidak diupayakan dengan baik," kata Rizal kepada Republika, Senin (17/11).
Ia mengatakan, seharusnya pemerintah membenahi terlebih dahulu sektor migas. Seharusnya, menurutnya, terdapat rencana yang jelas untuk menurunkan biaya (cost recovery).
Akan tetapi, pemerintah justru malah menaikkan harga BBM. Sementara, menurutnya, langkah-langkah untuk membenahi sektor migas belum dilakukan.
Seperti usulan yang dikemukakan ia sebelumnya, katanya, yaitu menghapuskan premium dan membuat bbm dengan oktan rendah sebesar 83.
Dengan bbm oktan 83 tersebut, katanya, jutaan rakyat tetap dapat memperoleh bbm dengan harga murah. Sementara, mobil mewah tidak dapat menggunakan bbm bersubsidi tersebut.