REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak masalah dengan masih adanya beberapa kalangan masyarakat dan fraksi di DPRD DKI Jakarta, yang menolak pelantikannya sebagai gubernur definitif.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, sebagai manusia biasa ia tidak bisa menyenangkan semua orang. Baginya yang terpenting adalah bagaimana menyejahterahkan warga DKI Jakarta.
"Tuhan aja enggak semua orang suka. Sekarang tugas saya yang terpenting adalah mengenyangkan perut masyarakat DKI," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (17/11).
Sementara terkait penolakan dari fraksi-fraksi Parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih di DPRD DKI Jakarta, Ahok menilai hal itu tidak akan menganggu pelantikan dirinya.
"Enggak ada urusan kalau KMP mau bikin paripurna tandingan. Semua keputusan mengenai pelantikan gubernur ada di tangan presiden," jelasnya.
Ahok menambahkan, hingga saat ini ia juga belum mengetahui secara pasti kapan dan dimana akan dilantik. Menurutnya itu semua terserah pada Presiden Joko Widodo.
"Saya nggak tahu waktu kapan pelantikan, terserah Presiden Jokowi. Bisa aja tanggal 18 November, tergantung presiden. Lantiknya bisa di istana tapi saya nggak tahu," katanya.