Senin 17 Nov 2014 12:53 WIB

Pencaplokan Perbatasan, Indonesia Harus Tegur Malaysia

Rep: c13/ Red: Bilal Ramadhan
Penjagaan perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong
Foto: ant
Penjagaan perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintahan Indonesia perlu sesegera mungkin untuk menegur dan melakukan komunikasi internasional dengan Malaysia. Hal ini terkait dengan klaim yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia terhadap beberapa desa di perbatasan seperti kalimantan Timur.

Pengamat Politik Lely Arrianie menyarankan, pemerintah Indonesia untuk melakukan komunikasi internasional dengan pemerintah Malaysia. Indonesia perlu mendiskusikan dengan Malaysia terkait penklaiman yang terjadi di perbatasan Indonesia oleh Malaysia.

"Indonesia harus yakinkan Malaysia tentang kekuatan wilayah yang dimiliki Indonesia terutama di perbatasan," papar pengamat politik Indonesia Lely Arrianie pada Senin (17/11) kepada Republika.

Selain itu, menurut alumni Universitas Padjdjaran ini, pemerintah harus melakukan banyak cara agar tidak terjadi pengklaiman kembali terutama wilayah-wilayah di perbatasan. Sebelum melakukan komunikasi diskusi secara internasional dengan Malaysia, menurutnya, pemerintah pusat dan daerah harus bekerjasama.

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan rapat terkait kasus pengklaiman yang terjadi belakangan ini.  Ini dilakukan agar bisa menemukan cara terampuh untuk mengembalikan desa-desa tersebut kepada pemilik sejatinya, Indonesia. Setelah itu barulah Indonesia melakukan pertemuan dengan Malaysia.

"Diskusikan dan yakinkan Malaysia mengenai hak-hak Indonesia terutama dalam hal ini, nasib desa-desa yang berada di perbatasan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement