REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kisruh kartu identitas ganda warga Indonesia di perbatasan Malaysia terjadi karena masalah ekonomi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Marwan Jafar mengatakan Malaysia sudah membuka akses infrastruktur yang relatif baik di perbatasan kedua negara.
Sehingga, perputaran perekonomian warga desa perbatasan Indonesia lebih mudah akses ekonominya ke Malaysia. Sementara warga Indonesia di perbatasan kesulitan mendapat akses jalan dan ekonomi.
“Ternyata masalah ini sebenarnya sudah lama, tapi pemerintahan atau lembaga sebelumnya yang menanggani perbatasan, kurang agresif memberikan laporan untuk bertindak dan bersikap,” ujar Marwan dalam penjelasan pers di Jakarta, Ahad (16/11).
Dengan kondisi seperti ini, Marwan mengatakan masalah desa perbatasan menjadi skala prioritas yang harus dilakukan kementeriannya. Selain soal infrastruktur antar desa yang kemudian terhubung dengan kota terdekat, sekaligus memberikan pemahaman nasionalisme.
Marwan mengaku mendapat kabar pejabat pusat dan daerah kurang menyapa dan mendatangi warga desa perbatasan. Pemerintah daerah yang merupakan pejabat terdekat harusnya bisa melakukan pendekatan intensif.
"Tidak ada masalah, saya yang akan mengunjungi warga desa, apapun kondisi jalan dan wilayahnya. Mereka adalah rakyat Indonesia,” ujar Marwan.