REPUBLIKA. MAKASSAR -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya di Universitas Islam Makassar (UIM) mengatakan negara-negara Muslim masih tergolong "peminta" kepada negara-negara maju.
"Padahal, Islam mengajarkan betapa mulianya tangan di atas daripada di bawah," katanya di hadapan Civitas Akademika UIM sebelum bertolak ke Jakarta, Ahad (16/11).
Karena itu, ketika nilai-nilai fundamental dalam Islam itu mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Termasuk para pemimpin negara Muslim, maka dengan sendirinya momentum kebangkitan bagi negara Muslim menuju kemandirian bangsa dapat terwujud.
"Problem umat saat ini begitu kompleks dan semoga dengan momentum silaturrahim ini mampu melahirkan solusi yang konstruktif," kata Khofifah menjelang bertolak ke Jakarta.
Berkaitan dengan hal itu, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengutarakan perlunya pemetaan dakwah umat Islam yang tepat untuk memajukan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Khofifah juga berharap semoga silaturrahim ini menjadi pertemuan yang diridhoi Allah SWT, sehingga mampu memberikan keberkahan bagi semua pihak.
Dalam kehadiran di Aula Gedung Nahdatul Ulama (NU) Sulsel itu, Khofifah didampingi Rektor UIM Prof Dr Andi Majdah dan Ketua PW Muslimat NU Sulsel Nurul Fuadi.
Kehadiran Khofifah itu merupakan kunjungan untuk pertama kalinya sejak didaulat menjadi Menteri Sosial pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.