REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komoditas perkebunan seperti kopi dan kakao rentan terhadap serangan mikotoksin atau racun dari jamur. Hal ini diungkapkan peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Endang S Rahayu.
"Jika sudah terkontaminasi mikotoksin, kualitas komoditas perkebunan yang biasa diekspor itu akan menurun," katanya di sela-sela konferensi keamanan pangan dan mikotoksin di Yogyakarta, Jumat (14/11).
Menurut dia, mikotoksin menjadi persoalan yang sangat menarik untuk dibahas dan didiskusikan bersama, karena toksin atau racun yang berasal dari jamur itu banyak berkembang di negara beriklim tropis termasuk Indonesia.
Dengan iklim panas dan kelembaban tinggi, kata dia, menjadikan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur yang dapat menyerang bahan pangan. Kontaminasi racun dari jamur atau mikotoksin pada bahan pangan akan menimbulkan gangguan kesehatan.
"Selain itu juga sangat berpengaruh terhadap kualitas komoditas ekspor bahan pangan," kata Endang yang juga ketua panitia konferensi.
Ia mengatakan konferensi keamanan pangan dan mikotoksin itu merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilakukan Asosiasi Ahli Mikrobiologi Internasional.
Konferensi yang dihadiri sebanyak 240 peserta terdiri atas peneliti, akademisi, dan kalangan industri bidang pangan itu membahas tentang mikotoksin yang saat ini menjadi isu menarik dalam bidang pangan. "Melalui kegiatan itu diharapkan akan diperoleh rekomendasi dan solusi terhadap persoalan mikotoksin pada bahan pangan," katanya.