Jumat 14 Nov 2014 20:34 WIB

Kementerian ATR/BPN akan Siapkan Lahan Pertanian Baru Seluas 1 Juta Hektare

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Maman Sudiaman
Ferry Mursidan Baldan
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ferry Mursidan Baldan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pernahan Nasinal (BPN), Ferry Mursyidan Baldan menegaskan, segera mengambil langkah untuk memperluas lahan pertanian seluas satu juta hektare. ''Kami tidak menetapkan perluasan di satu tempat. Paling tidak di beberapa titik,'' kata Ferry dalam keterangannya persnya di Jakarta, Jumat (14/11).

Menurut Ferry, saat ini, Kementerian ATR/BPN sedang mengkaji skema bank tanah untuk petani sebagai landasan perluasan satu juta hektar lahan pertanian tersebut. ''Konsep bank tanah untuk pertanian tidak bisa beralih begitu saja. Artinya, tanah tersebut tidak bisa pindah alihkan walapun itu ahli warisnya, kecuali ahli warisnya memang juga berprofesi sebagai petani,'' tutur Ferry.

Dia berharap petani bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian lantaran selama ini lahan di Indonesia sudah semakin minim. Sehingga, dia pun akan memperhatikan faktor kesuburan tanah dan kondisi perairan untuk memastikan lahan satu juta hektar tersebut potensial. ''Nanti akan berkoordinasi dengan Kementerian pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian PU untuk pembenahan penyediaan lahan, pembangunannya dan pembenahan perairannya,'' papar Ferry.

Diungkapkan Ferry, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk memetakan dan mendata lahan yang berpotensi sebagai lahan pertanian di Indonesia untuk membantu program swasembada pangan. ''Presiden Jokowi menargetkan tiga tahun lagi Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,'' ungkapnya.

Ferry mengatakan pemetaan potensi ini juga akan memudahkan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan jenis pangan di setiap daerah. ''Ada lahan-lahan di seluruh Indonesia di mana itu bisa jadi potensi untuk nelayan, potensi untuk harus tetap terpelihara sebagai hutan. Potensi sebagai sawah, agrikultural misalnya tanaman tomat, cabai. Sehingga kita punya peta itu. Itu yang disebut Jokowi istilahnya one map policy,'' jelas Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement