Sabtu 15 Nov 2014 01:03 WIB

Gali Potensi Laut Timur, LIPI Gelar Ekspedisi

Rep: c81/ Red: Esthi Maharani
Gedung LIPI
Foto: Antara
Gedung LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Ekspedisi Widya Nusantara 2014, yang akan menyusuri Lautan Sulawesi dan Laut yang berada di Kawasan Timur Indonesia.

Ketua LIPI, Iskandar Zulkarnain mengatakan, kegiatan ekspedisi ini, salah satunya bertujuan untuk untuk mengungkap potensi perairan timur Indonesia yang sangat kaya.

“Ekspedisi ini diharapkan akan menunjang dan memperkuat visi kemaritiman negara Indonesia,”  katanya di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Jumat (14/11).

Iskandar mengatakan keberadaan Indonesia yang diapit oleh dua samudera, yaitu Samudaera Hindia dan Samudera Pasifik, menyimpan potensi pemanfaatan di berbagai bidang kehidupan manusia yang hingga saat ini masih belum banyak dimanfaatkan.  

“Dengan laut yang sangat luas dan panjang garis pantai mencapai 81 ribu kilometer, laut Indonesia menyimpan potensi pemanfaatan di berbagai bidang kehidupan manusia. Tapi seperti kita ketahui hingga saat ini masih belum banyak dimanfaatkan,” ungkapnya.

Selain itu, Iskandar mengatakan perairan Indonesia yang dikenal sebagai penghubung dua samudera, dan menjadi satu-satunya pintu bagi dua samudera di daerah tropis yang memainkan peranan penting bagi sirkulasi lautan global.

“Banyak sekali potensi yang sangat kaya akan oksigen, zat hara, serta berperan penting dalam distribusi dan migrasi biota laut di perairan Indonesia.

Ekspedisi Widya Nusantara 2014 akan berlangsung selama 34 hari menggunakan Kapal Riser Riset Baruna Jaya VIII, yang akan diberangkatkan dari Pelabuhan Perikanan Nizam Zaman, Muara Baru, Jakarta pada 14 November 2014.

Ekspedisi ini akan melibatkan 41 peneliti dan mahasiswa dari Puslit Oseanografi LIPI, Puslit Geoteknologi LIPI, Puslit Biologi LIPI, UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung, Istitut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi bandung.

Selain itu, LIPI juga akan melibatkan peneliti dari Institute of Oceanology- Chinese Academy of Science (IOCAS) dan Korean Institute of Ocean Science and Technology (KIOST).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement