Jumat 14 Nov 2014 11:43 WIB

PNS Tak Mau Disebut Malas, Pemkot Banda Aceh Terapkan e-Kinerja

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Pendaftaran CPNS
Foto: Antara
Pendaftaran CPNS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kinerja pegawai negeri sipil yang disorot sangat lemah menjadi pemacu bagi Kota Banda Aceh untuk menerapkan e-Kinerja sebagai parameter pengawasan.

"Saya bisa memantau PNS dan pejabat di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Banda Aceh melalui kamera CCTV dan juga catatan kinerja elektronik mereka," ucap Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Jumat (14/11).

Ia memaparkan telah menerapkan inovasi teknologi seperti penilaian kinerja berbasis elektronik atau e-Kinerja sejak tahun 2012.

Bahkan inovasi tersebut terpilih sebagai salah satu inovasi yang masuk Top 33 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik yang digelar Kementerian PAN-RB awal tahun 2014 lalu. Saat ini, aplikasi e-Kinerja sedang dalam proses penilaian United Nation Public Service Award (UNPSA).

"Alhamdulillah, inovasi teknologi informasi komunikasi yang diterapkan Pemerintah Kota Banda Aceh itu membuat kita siap berkompetisi di UNPSA," jelasnya disambut tepuk tangan peserta seminar di ruang auditorium BPPT.

Aplikasi e-Kinerja, dinilainya, sangat efektif dalam memberikan penilaian dan mengontrol kinerja aparatur pemerintahan di lingkungan Pemkot Banda Aceh.

Setiap pegawai di lingkungan Pemkot Banda Aceh wajib mengisi kegiatan harian terkait tugas pokok dan fungsi pada aplikasi yang telah disiapkan.

"Semua itu diisi oleh pegawai di lingkungan Pemkot pada aplikasi yang telah disiapkan, mottonya tulis yang Anda kerjakan dan kerjakan apa yang Anda tulis," katanya.

Selanjutnya, berbagai kegiatan yang dilaksanakan pegawai tersebut akan dinilai masing-masing atasan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Melalui penilaian e-Kinerja tersebut, PNS akan mendapatkan penghasilan tambahan di luar beban kerja.

"Ini sangat efektif untuk memberikan penilaian dan penghargaan yang diterima setiap pegawai," katanya.

Ia menambahkan, inovasi yang diterapkan pada tahun 2012 tersebut juga terkoneksi dengan E-Disiplin.

"Artinya, tingkat kehadiran tepat waktu juga menjadi indikator penilaian individu pegawai," katanya.

Pihaknya optimistis dengan inovasi yang saat ini diterapkan diseluruh SKPD akan memaksimalkan kinerja aparatur untuk pelayanan publik di kota berpenduduk 263 ribu jiwa itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement