REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di Makassar dilaporkan kisruh. Bahkan, Wakapolresta AKBP Totok Lisdiarto terkena panah dan sejumlah wartawan ikut terluka.
"Kalau misalnya ribut melawan ini sama dengan ribut melawan upaya perbaikan pendidikan," kata juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah di Kantor Wakil Presiden, Kamis (13/11).
Saat para rektor Makassar mengunjungi JK, wakil presiden pun mendapatkan laporan terkait aksi demonstrasi ini. Husain mengatakan para demonstran berasal dari organisasi ekstrakurikuler kampus.
JK pun meminta para rektor untuk melakukan sosialisasi terkait rencana penghematan subsidi BBM ini. Rencana penghematan ini salah satunya dinilai untuk memperbaiki sektor pendidikan.
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanudin Dwia Aries Tina menyatakan akan memberikan sanksi terhadap mahasiswanya yang melakukan tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi. "Jangankan mahasiswa ya. Warga sipil yang melakukan tindakan anarkis yang ganggu hak-hak orang banyak tentu ada sanksinya," katanya.