REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa dirinya lebih menghargai nyawa para pengendara sepeda motor daripada membatalkan aturan pembatasan kendaraan.
"Saya lebih sayang nyawa orang daripada harus mendengarkan penolakan orang, walaupun hal itu tidak populer," kata Ahok di Gedung Balai Kota Jakarta, Kamis (13/11).
Menurutnya walaupun kebijakan tersebut mendapat penolakan dari para pengendara sepeda motor namun ia tetap akan menjalan peraturan tersebut.
Ia berpendapat bahwa tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan nyawa pengendara, yaitu dengan pembatasan jumlah kendaraan beroda dua.
"Saya tahu ada yang tidak setuju, tapi ini demi melindungi orang-orang. Setiap hari ada saja pengendara motor yang meninggal di jalan," kata Ahok menegaskan.
Pernyataan Ahok tersebut terkait dengan akan diberlakukannya aturan pembatasan kendaraan roda dua di sepanjang jalur Bundaran HI, MH Thamrin, hingga Medan Merdeka Barat.
Sebelumnya Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah mengatakan peraturan itu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang kerap menimpa pengendara motor.
"Angka kecelakaan yang terjadi khususnya di Jakarta sangat tinggi, sekitar 67 hingga 70 persen menimpa kendaraan beroda dua," katanya di Jakarta, Selasa (11/11).
Ia menyayangkan angka kecelakaan sepeda motor yang begitu tinggi, untuk itu perlu sebuah regulasi yang berfungsi sebagai tindakan preventif.