REPUBLIKA.CO.ID, CILANGKAP -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengungkapkan target yang dicanangkannya terkait pembangunan kekuatan TNI pada masa mendatang. Mantan KSAD itu menargetkan kekuatan TNI paling tidak bisa mencapai 10 besar dunia.
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir, kekuatan pertahanan TNI berkembang cukup pesat. Hal ini seperti terlihat dalam unjuk kekuatan TNI pada HUT TNI, 5 Oktober silam. Meski tidak semua dikeluarkan, lanjut Ryamizard, tapi dari situ, kekuatan TNI AD, AL, dan AU yang ada sudah sangat membanggakan.
Alhasil, Menhan cukup optimis dengan mencanangkan target kekuatan TNI mencapai 10 besar di seluruh dunia. Pada saat ini, kekuatan TNI berada di peringkat ke-19 dunia. Sementara untuk di kawasan Asia-Pasifik, TNI berada di urutan kesembilan.
"Target kita bisa masuk 10 besar dunia, minimun bisa termasuk dalam 15 besar dunia," kata Ryamizard kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Kamis (13/11).
Demi bisa mencapai target ini, jelas Ryamizard, salah satunya adalah mengembangkan industri pertahanan yang sudah berjalan. Hal ini ditambah dengan adanya skema alih-teknologi yang diterapkan dalam setiap pembeliqn dan pengadaan alutsista dari luar negeri.
Namun, selain pembangunan alutsista, Ryamizard juga menekankan pentingnya memacu dan menata kembali wawasan kebangsaan. Ini menjadi salah satu pembangunan kekuatan pertahanan dari aspek non teknis, khususnya dalam hal peran serta masyarakat.
"Ini (pembangunan wawasan kebangsaan) kita harus kami lakukan dan sudah berproses semoga dalam 1-2 tahun ini sudah ada peningkatan masalah rasa kebangsaan ini," ujar Ryamizard.
Hal ini disampaikan Ryamizard kala mengunjungi dan memberikan pengarahan kepada Perwira Tinggi (Pati) se-Jakarta di Gedung Gatot Subroto, Mabes TNI, Jakarta. Dalam acara tersebut hadir pula Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan tiga Kepala Staff Angkatan Bersenjata, yaitu KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Sementara Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan, pihaknya tengah dan bakal terus memaksimalkan pembinaan, termasuk pembinaan teritorial, pembinaan personil, dan membangun militansi di seluruh jajaran prajurit TNI. Hal ini dilakukan demi bisa meningkatkan kualitas prajurit TNI, selain dengan peningkatan kuantitas berupa penambahan dan pengembangan alutsista baru.
Secara khusus, Moeldoko optimis, target tersebut bisa tercapai. Apalagi, jika pertumbuhan ekonomi bisa berjalan dengan baik, maka anggaran pertahanan juga bisa bertambah. Hal ini akan mempercepat pemenuhan target itu.
Pemenuhan target ini juga sejalan dengan upaya TNI dalam mencapai MEF (Minimum Essential Force), yang dipaparkan dalam Renstra (Rencana Strategi). Pada Renstra sebelumnya, kata Moeldoko, sudah mencapai 34 persen.
Target untuk bisa masuk jajaran 10 besar ini pun diharapkan bisa tercapai pada 2019 mendatang, atau pada akhir Renstra ketiga. "Diharapkan pada renstra mendatang bisa mencapai 70 persen lebih," ujar Moeldoko kepada wartawan.