REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak Pemerintah Singapura untuk melakukan pengelolaan rumah susun atau rusun yang ada di wilayah Kota Jakarta. Hal tersebut disampaikan secara langsung saat rombongan dari Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia berkunjung ke Balai Kota DKI dan bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu Malam.
"Dalam pertemuan dengan rombongan Kedutaan Singapura tadi kita membahas mengenai pengelolaan rusun di Jakarta. Kami minta bantuan mereka, terutama soal teknik pengelolaan rusun yang baik," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Menurut dia, Singapura terkenal sebagai negara yang sangat baik dalam melakukan pengelolaan rusun, sehingga Pemprov DKI tidak segan minta bantuan kepada Pemerintah Singapura. "Bantuan yang akan diberikan Singapura kepada kita berupa bantuan penyediaan teknikal asistensi dalam proyek Rusun Marunda. Nantinya, tidak ada biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan bantuan tersebut," ujar Basuki.
Bahkan, dia menuturkan sekitar Desember 2014, Pemerintah Singapura akan mengirimkan tim ahli untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, sehingga dapat diketahui bantuan seperti apa yang dapat diberikan. Selain Indonesia, dia mengungkapkan sebelumnya Pemerintah Singapura sudah lebih dulu membantu negara lain terkait pengelolaan rusun, di antaranya yaitu Qatar.
"Oleh sebab itu, kita juga ingin supaya bantuan tersebut bisa ditularkan kepada kita. Kita berharap melalui bantuan tersebut, tidak ada lagi kawasan kumuh di wilayah Jakarta," ungkap Basuki.