Rabu 12 Nov 2014 12:22 WIB

Indonesia Inisiasi Peningkatan Peran Parlemen Asia-Pasifik

Rep: Agus Raharjo/ Red: Mansyur Faqih
Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua DPR RI, Setya Novanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Indonesia menjadi penggagas pertemuan antarparlemen se-Asia Pasifik di Surabaya. Pertemuan yang dihadiri delegasi 20 negara Asia Pasifik membahas program pembangunan usai Millenium Development Goals (MDG's) yang akan berakhir pada 201. 

Ketua DPR, Setya Novanto mengatakan, pertemuan parlemen se-Asia Pasifik merupakan ide dari parlemen Indonesia untuk menyambut rencana negosiasi antarpemerintah di level PBB.

"Betul-betul ide dasarnya dari Indonesia. Untuk merespons rencana negosiasi antarpemerintah untuk menentukan arah pembangunan pasca-2015," kata dia di Surabaya, Rabu (12/11).

Setya menambahkan pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu akan fokus pada peran parlemen Asia Pasifik untuk mendukung percepatan MDGs dan penentuan arah pembangunan usai 2015. 

Menurutnya, parlemen harus turut serta dalam menentukan nasib pembangunan global. Terlebih, sebagai parlemen, DPR memiliki peran signifikan menjadi motor pembangunan bagi pemerintah. 

"Yaitu berkaitan dengan anggaran, legislasi, dan pengawasan program yang dimiliki pemerintah," imbuh Bendahara Umum Partai Golkar itu.

Dalam pertemuan itu akan disepakati penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antarparlemen se-Asia Pasifik di Surabaya terkait strategi dan arah pembangunan usai 2015. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement