Selasa 11 Nov 2014 18:51 WIB

Sembilan Prioritas Kerja Menteri Marwan Jafar

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Ist
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar meluncurkan Nawakerja Prioritas. Program tersebut merupakan arah kebijakan institusinya dalam mengimplementasikan Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

“Sebagai wujud implementasi produk pemerintah agar berjalan dengan baik, serta tahapan untuk menjalankan program kerja lima tahun ke depan, maka arahan saya sebagai menteri dalam jangka pendek ialah mewujudkan Nawakerja Prioritas," ujar Marwan dalam raker perdana di kantornya, Selasa (11/11).

Marwan mengatakan, Nawakerja Prioritas merupakan target utama jangka pendek dari kementerian dalam masa jabatan 2014-2019. Dalam Nawakerja Prioritas ini terdapat sembilan program yang hendak dicapai Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

"Yang pertama yakni program 'Gerakan Desa Mandiri' di 3.500 desa pada tahun 2015. Yang kedua, pendampingan dan penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur 3.500 pada desa tahun 2015,” ujar mantan ketua Fraksi PKB DPR itu.

Program ketiga, lanjutnya, pembentukan dan juga pengembangan 5.000 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). "Yang keempat, melakukan revitalisasi pasar desa yang ditargetkan akan dilakukan di 5.000 desa atau kawasan pedesaan," ujarnya.

Kelima, lanjut Marwan, pembangunan infrastruktur jalan pendukung pengembangan untuk produk unggulan di 3.500 Desa Mandiri. Untuk keenam, penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa sejumlah Rp 1,4 miliar untuk setiap desa secara bertahap.

“Ketujuh, penyaluran modal bagi koperasi/UMKM di 5.000 desa," katanya. "Sedang kedelapan, Kemendes akan melakukan pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 3.500 desa. Kesembilan 'Save Villages' (Selamatkan Desa) perbatasan, pulau terdepan, terluar dan terpencil."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement